Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan
menemukan rumus:
Dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam mengembangkan
persamaan-persamaan untuk menghitung tangen, cotangen dan
menyusun tabel perhitungan tangen. Pendidikan pertama beliau,
diperoleh dari ayahnya Jabir Ibnu San`an Al Batani. Ayahnya juga sangat
terkenal sebagai ilmuwan di masa itu. Setelah menyelesaikan pendidikannya di
Harran, Al Batani kemudian pindah ke Raqqa. Hal ini karena Al Batani
mendapatkan beasiswa dari Bank Euphrates. Di abad ke-9, dia lalu pindah ke
Samarra dan bekerja di sana. Di kota inilah berbagai temuan-temuan Al Batani
yang terkenal dan fenomenal dilahirkan
. Dalam penentuan datangnya bulan baru, di
dalam kalender Islam diperlukan suatu tanda yang disebut sebagai hilal.
Sementara hilal adalah penampakan bulan dengan mata telanjang,
Jasa Al Batani terhadap kalender Islam
sangatlah besar. Di sini, Al-Batani mengusulkan teori baru dalam menentukan
kondisi terlihatnya bulan baru, yang kita sebut sebagai hilal. Tak hanya itu,
Al Batani juga berhasil mengubah sistem perhitungan sebelumnya yang membagi
satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah
ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam. Sudut kemiringan bumi terhadap matahari
saat berotasi juga ditemukan oleh Al Batani, yaitu sebesar 23o35`. Bahkan
lamanya bumi berevolusi terhadap matahari, secara akurat mampu dihitung Al Batani
sebanyak 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Sejumlah karya Al Batani tentang astronomi,
terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah
“al-Zij al-Sabi”. Kitab ini banyak dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat
selama beberapa abad. Di dalam buku ini ditulis berbagai penemuannya,
seperti perkiraan panjang matahari, penentuan perkiraan awal bulan baru,
koreksian hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan, dan planet-planet
tertentu. Di buku “al-Zij al-Sabi” juga Al-Batani mengembangkan metode untuk
menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Tak heran, buku ini memiliki peran
utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang di Eropa. Tokoh-tokoh
astronomi Eropa seperti Copernicus, Regiomantanus, Kepler, dan Peubach konon
bisa berhasil dalam ilmu astronomi berkat jasa Al Batani. Bahkan Copernicus
dalam bukunya `De Revoltionibus Orbium Clestium` mengaku berutang budi pada
Al-Batani.
Sejumlah istilah-istilah dalam ilmu
astronomi banyak yang muncul pertama kali dari mulut Al Batani. Misalnya saja
seperti azimuth, zenith, dan nadir. Buku fenomenal lainnya karya Al-Batani
banyak diterjemahkan negara-negara barat. Misalnya saja buku “De Scienta
Stelarum De Numeris Stellarum”. Buku itu hingga sekarang masih disimpan di
Vatikan, Roma, Italia. Buku ini kini diterjemahkan dalam berbagai Negara, yang
tersebar secara luas tak hanya di daratan Eropa saja, tetapi mencapai benua
Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. Dalam bidang matematika, Al Batani banyak
berperan dalam hal trigonometri. Istilah, pengertian, dan sejumlah rumus sinus
dan cotangen Yang Sudah saya Jelaskan diatas . Albatani berhasil menguraikannya
dengan sempurna, lengkap dengan tabel-tabelnya dalam bentuk derajat-derajat
sudut. Atas jasa-jasanya di bidang astronomi, nama Al Batani dijadikan nama
salah satu kawah yang ada di bulan.
Nama kawah tersebut adalah
kawah Albategnius.
Al Battani bekerja di Suriah, tepatnya di
ar-Raqqah dan di Damaskus Al Batani meninggal dunia pada 929 Masehi di
Kota Qasr al Jiss, satu kota di wilayah Samarra. Konon, ia meninggal saat
pulang dari Kota Bagdad.