Wandi Mutiara: puisi
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Oktober 2016

TAK APA

Sebuah karya dari teman sekelasku, yang membuat subuah karya puisi mungkin puisi ini curahan hatinya yang sedang GALAU. Tapi tak mengapa buat sobat yang ingin membaca sebuah karyanya.  Mungkin kalian Guys yang cari-cari puisi buat tugas sekolah, buat latihan.  Inilah Guys Puisinya



TAK APA
Ellis Rizki Puspitasari

 Mungkin sudah satnya kamu pergi
Tak apa, aku sudah terbiasa
Dengan orang-orang yang berjanji untuk bersama
Lalu meninggalkan dan tak pernah kembali

Maafkan aku, yang terus mengingat ke-KITA-an
Yang tiada akhirnya itu
Aku sadar, aku hanya masa lalumu
Yang sudah kamu tinggalkan sejak dulu

Tak  apa, aku sudah tak lagi menunggu
Harapan palsu untuk kembali dan bersama lagi
Tak apa, aku sudah lupakanmu
Yang pernah member kenangan dihati

Tak akan pernah ada kereta yang kembali kestasiun dengan ada penumpang yang tertinggal.
Tak akan pernah ada aku yang kembali kehatimu dengan alasan ada kenangan yang tertinggal.

Tak apa, aku sudah relakan
Tak apa, aku sudah lupakan
Sekarang aku lebih memilih berkaca
Setidaknya disana aku melihat wajah yang pernah kau buat bahagia


Mungkin itu puisinya , semoga bermanfaat buat kalian guys .. 

Rabu, 10 Agustus 2016

SEORANG LELAKI MENGAYUH PERAHU DI LANGIT SENJA

SEORANG LELAKI MENGAYUH PERAHU
DI LANGIT SENJA

Putri Aulia Ermawan





Karanghawu memotret zaman
Dalam warna senja
Seorang lelaki mengayuh perahu
Dalam sepi yang dalam
Dalam sunyi yang kelam
Wajahnya seluas gelombang lautan
Dalam matanya tersimpan beratus musim
Dalam tubuhnya berderak segala cuaca


Di karanghawu, lelaki itu melukis bendera tanah airnya

Dalam warna perahu yang lusuh
Jiwanya yang perkasa tak akan patah dihantam ombak
Tak akan goyah dipukul badai
Bila kemarau datang meranjau
Panasnya menjejakkan luka dan menabur bara api
Punggung lelaki itu sesabar setiap percik air, setabah aroma garam
Dan bila hujan datang meradang
Angin berderak ditiang pancang
Tubuh lelaki itu sekuat karang, sekeras cadas


Di karanghawu

Dalam warna senja, seorang lelaki mengayuh perahu
Di hadapan lautan, ombak menghampar, takzim dalam tatapan matanya.
Ia melihat ikan lenyap entah kemana
Samar-samar asap pohon-pohon gemeretak dari jauh memenuhi langit
Udara berkabut dalam hidup yang kalut
Ia cintai wajah tanah airnya dengan segala kerja,segala doa


(Dari televisi, terdengar nyanyian Indonesia yang dibalut kemelut doa-doa dan fatwa berterbangan diantara iklan kosmetik dan merk-merk sabun mandi)

Jauh dilubuk segala peristiwa Lelaki itu telah menjaring beribu hari. Ia cintai wajah tanah airnya dengan keringat dan airmata
Ia ajari anak-anaknya membaca paragraf-paragraf  kehidupan

Syair-syair matahari dan rembulan. Bait-bait dan kidung luhur
Ia bacakan buku-buku kehidupan yang terbuka
“Inilah cintaku padamu tanah airku”


Tetapi di setiap hari, lelaki itu melihat hama dan epidemi yang menjelma dan bermunculan di televisi. Suara-suara bertumbangan. Tangisan yang samar mengirimkan berita dan bencana. Orang-orang mencuri hari di meja-meja birokrasi, menghitung angka-angka. Berkhianat dalam syahwat kesumat yang cacat. Menyakiti bangsanya sendiri dengan kebohongan.

Pohon-pohon terbakar, tanah terkapar, dan meja-meja birokrasi mengepulkan asap pengkhianatan. Pidato-pidato politik berselewengan seperti epidemi yang menyelasar wajah tanah air yang ia cintai)


Setiap malam sebelum berangkat ke laut

Lelaki itu menatap luas lautan lalu menyemai doa
“Wahai Tuhan penakluk lautan! Kirimkanlah segala dzikir melalui setiap lorong lautan
Datangkanlah kepada kami kerang dan ikan-ikan
Perlihatkanlah keperkasaan dan kemurahanmu diujung jala
Akan kukirim segala dzikir melalui buih ombak
Akan kugumamkan doa melalui getar udara dan cuaca
Aku takluk dan tunduk dihadapan wajah lautanMU
Wahai Tuhan yang maha pemurah! Telah kubajak hari-hariku dengan sepenuh cintaku. Tubuh yang meneteskan keringat adalah ibadahku
Pedih dalam telapak tanganku adalah dzikir tak sudah-sudah
Tuhanku yang maha perkasa!
Semaikanlah dibumi kami cintamu yang tak lekang
Dedahkanlah di dada kami kekuatan yang tak pupus di hadapan segala kesulitan”


Di karanghawu

Lelaki itu melihat warna dalam fajar dalam warna yang murni
Dan dibentangan waktu dan langit biru
Doa-doa itu mengekalkan cahaya di sepanjang pantai
Di atas lembar-lembar kehidupan
Di kedalaman surga rumahnya


Cinta dan tanah airnya.

SEORANG LELAKI MENATAP BENDERA DI LANGIT SENJA

SEORANG LELAKI MENATAP BENDERA

DI LANGIT SENJA

Putri Aulia Ermawan




Di langit senja
Seorang lelaki menatap bendera
Dalam sepi yang dalam
Dalam sunyi yang kelam

Ia teringat
Saat pertama kali bom pecah
Memucratkan darah
Meruntuhkan segala yang ada
Sedang puing-puing jiwa,
di lumatkan lidah api

Semua pandangan gelap
Terasa hidup sedang sekarat
Lalu tamat
Matahari tertawa
Menghanguskan jiwa

Di langit senja
Seorang lelaki menatap bendera
Dalam gigil
Dalam hening
Mengoyak aroma bau mayat yang mengepul
Dan hinggap pada serpihan bingkai puisi kematian
Ribuan pahlawan tak kenal takut
Pada teriakan serdadu dan bunyi senjata

Bayang-bayang ketakutan
Melotot setiap saat
Menghancurkan kebahagiaan
Merapuhkan doa

Negara ini semakin mabuk
dan hampir ambruk

Di langit senja

Seorang lelaki menatap bendera
Lukanya mengiris isak tangis
dan angin hanya bisa meludah sepi
Duka juga nestapa
Belum mampu memekarkan kebahagiaan.

Jumat, 29 Mei 2015

Puisi Islami 2



Alhamdulilah , setelah saya share puisi islami  sekarang saya akan bagikan lagi puisi lanjutan yang ke-1 .


KEBIJAKAN

Oleh : Aby Al Kahfie.

KETAHUILAH atau KATAKANLAH
Wahai KEBIJAKAN
Kau terlahir dari perenungan para Pemujamu
Melebur dalam menghias langkah
Tak pandang penting Orang mau berkata Apa
Yang ku tau KAU bagian dari hidupku

Wahai KEBIJAKAN
Mendekatlah padaku
Agar aku bisa menyatu dalam larut hidupku
Tak pandang penting Orang mau berkata apa
Yang ku tau ku ingin berdiri di atasmu

Wahai KEBIJAKAN
Ku temukan KAU dalam Perenunganku
DAri hasil Pemahaman yang Mendalam
Yang dilandasi Oleh rasa Adil
Tak pandang penting orang mau berkata Apa

Wahai KEBIJAKAN
Tak pandang penting Orang mau berkata Apa
Yang ku tau
KAULAH TUJUAN LANGKAHKU.

TERUNTUK : PARA PEMUJA KEBIJAKAN

INSTROPEKSI DIRI

Oleh : Aby Al Kahfie.

Wahai Aku.......
Tak sadarkah kau akan asalmu
Tak perihkah kau akan KebaikanNYA
Darimanakah asalmu ???

Wahai Aku.......
Tak obahnya kau adalah setetes AIR yang HINA
Kemudian di bentuk dengan kesempurnaan ILMUNYA
Dan di hidupkan dengan Ke MAHA KUASAANNYA

Wahai Aku......
Bilakah kau sadar akan hadirmu
Yang hanya sementara
Lalu mengapa KAU seolah mengekalkan Hidupmu
Dari kebodohan dalam mengingatNYA

Wahai Aku.......
Kuasakah KAU akan DIRIMU
Ketika DIA mengambil kembali akan HAKNYA
Tidak dan KAU takkan pernah bisa menahannya

Wahai Aku.......
Sumpahmu itu Kau abaikan
Dan kau tak pernah peduli akan posisimu
Sebagai Hamba

Wahai Aku......
Kau melenggang bebas tanpa ingat ATURAN
Bertolak pinggang di atas KESOMBONGAN
Tak sadar DIRI akan MATI
Tak ingat TUHAN selalu MENGAWASI

Wahai Aku......
Ketika KAU tersadar akan DIRIMU
Tak obahnya KAU berujung usia
Menjadi BANGKAI Yang HINA
Tanpa menundukkan HATI kepadaNYA.

Semoga bermanfaat,,

Puisi Islami



Puisi menurut kamus besar wikipedia adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Berikut ini hanya beberapa koleksi puisi yang saya temukan di google. Semoga puisi ini bisa menjadi inspirasi bagi sobat pembaca untuk kedepannya agar lebih baik lagi.

FIRMANMU
Oleh : Aby Al Kahfie.

Ya ALLAH
Dua FirmanMU Yang Selalu Mengonyak Sobek
Pedih Perih Terasa Luka Dalam Menyayat Hati
Tak Mampu Ku Tahankan Gejolak Tangis
Terisak pilu Rindu AkanMU
Mengingat TuturMU Yang Kian Terabaikan

Satu Pilu Berjuta Resah Akan FIRMANMU

WAHAI SEKALIAN MANUSIA APA YANG MEMBUATMU
BERLAKU DURHAKA PADA TUHANMU

Sentak serontak Bergoncang Hati
Dalam Tangis Meratap Pilu

Satu Tangis Berjuta Pilu Akan QUDSIMU

WAHAI ANAK CUCU ADAM, KEBAIKANKU SELALU TURUN KEPADAMU
NAMUN KEJAHATANMU SELALU NAIK PADAKU

Refleks jiwa Meronta Hati
Memaki Diri Menuai Sedih

YA ALLAH
Nilailah Aku DAlam Dhoifku
Ku Ingin Kau Dalam Kesendirianku
Ku Rindu Kau Dalam Kesepianku
Ku Pilih Kau Di Antara mereka
Mendera Tangis Ketika Kau Abaikan.

YA ALLAH
Tersingkapnya Pelataran SinggasanaMU
Menjadi SAtu Pinta Tempat
Agar Ku Bisa Menyempurnakan SEMBAHKU
Ketika Tabir Mulai Terbuka Dari Segala KekuasaanMU

PINTAKU
YA ALLAH
Jadikan Aku Dalam RahmatMU Ketika KU Butuh
Jadikan Aku Dalam Sepiku Menjadi KawanMU
Jadikan Aku Dalam PETUNJUKMU KETIKA Ku Tersesat
Jadikan Aku Dalam IBADAHKU Menjadi kekasihMU

YA ALLAH
AKU dan PINTAKU
BERSERAH HARAP PADAMU.



HIDUP DAN MATI
Oleh : Aby Al Kahfie.

ALLAHU ROBBIY

SAAT ITU......
Saat Yang Telah Berlalu
Merambah Ramai Indah Dunia
Menyusur Sunyi Relung Hati
Dan Aku Pun Masih DAlam Pencarianku

ALLAHU ROBBIYY

SAAT INI.......
Saat Yang Sedang Berlangsung
Bertanya Hati Dalam Keraguan
Akankah Diri Masih Dalam Berpijak Kaki
Esok cerah Yang Masih Ku Nanti

ALLAHU ROBBIYY

SAAT NANTI.......
Saat Yang Akan Datang
Beribu Ragu Resah Mendayu
Berjuta Tanya Mulai Terasa
Akankah Hidup Masih Menyapa Akan Hadirku

ALLAHU ROBBIYY

Bilakah Saat Itu akan Datang......
Masikah Jiwa Ini Akan Menikmat Kecapan Lembut Halusmu
Dalam Hidupku Menanti Kematian
Tak Tau Kapan Ajal Menjelang

ALLHU ROBBIYY

Ketika Hidup Menanti Mati Dan Ketika Mati Menjelang Menyapa Hidup
Satu Pinta Menyata Harap
Jadikanlah Diri Ini Dalam NaunganMU
Ketika Ku Harus Menjalaninya.

WAHAI AKU......
HIDUPLah DALAM KEHIDUPANMU
DENGAN MENGINDAHKAN HIDUPMU
KARNA AJAL KAN MENJELANG DARI KEHIDUPAN
TAK SADAR RASA DIA MENJEMPUT
TAK PANDANG WAKTU DIA MENYAPA

WAHAI AKU......
KEMATIAN MEMBAYANGI HIDUPMU
TAK BOSAN DIA SELALU MENGINTAI
MEMINTA MATI UNTUK HIDUPMU
MENUNTUT AJAL DALAM NAFASMU

WAHAI AKU.......
BILAKAH KAU AKAN MATI
SADARLAH DIRI AKAN HIDUPMU
MENUAI RIDHO BERTABUR RAHMAT
AJAL MENJELANG BERTANYA BEKAL

WAHAI AKU.......
BILAKAH KAU SADAR DALAM HIDUPMU
HIDUP DUNIAMU SEMENTARA WAKTU TERBATAS
AKHIRAT MENANTI KEKAL SELAMANYA
MENGECAP NIKMAT TIADA TARA

WAHAI AKU......
DI SANA KAU AKAN MEMUASKAN KEKEKALANMU
TAK TERBATAS WAKTU RUANG PUN TIDAK
DI AKHIRAT KAU AKAN MERASA KEKAL BAHAGIA
TAPI TIDAK UNTUK DUNIAMU

Semoga bermanfaat..


Jasa Iklan

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done